2025-01-08
Di bidang produksi industri dan pengoperasian banyak peralatan mekanis, silinder hidrolik merupakan komponen penting. Silinder hidrolik ini menggerakkan beragam alat berat untuk memenuhi tugas-tugas kompleks.
Namun, terkadang kita mungkin menghadapi situasi di manasilinder hidroliksistem lambat merespons, yang tidak hanya mengurangi efisiensi kerja peralatan, tetapi juga bahkan dapat mengganggu keseluruhan proses produksi.
1. Masalah oli hidrolik
Keadaan oli hidrolik dapat secara langsung mempengaruhi kinerja sistem. Pertama, periksa level oli hidrolik. Jika levelnya terlalu rendah, pompa oli dapat menghirup udara, sehingga tekanan sistem tidak mencukupi dan respons menjadi lambat. Selain itu, perhatikan juga kekentalan oli hidrolik. Ketika suhu terlalu rendah, viskositas oli hidrolik meningkat, fluiditas menurun, dan pergerakan silinder secara alami menjadi lambat.
2. Kondisi kerja pompa oli
Pompa oli merupakan sumber tenaga pada sistem hidrolik. Anda dapat mendengarkan suara pompa oli bekerja. Jika terdapat suara yang tidak normal, seperti suara gesekan yang tajam atau suara benturan yang tumpul, kemungkinan besar bagian dalamnya sudah aus sehingga mempengaruhi efisiensi pemompaan. Pada saat yang sama, periksa tekanan keluaran pompa oli dan gunakan pengukur tekanan profesional untuk mengukurnya. Jika tekanan lebih rendah dari nilai pengenal, hal ini disebabkan oleh kesalahan pada badan pompa itu sendiri, seperti keausan pada pendorong dan penyegelan yang buruk; atau karena faktor eksternal seperti daya motor penggerak yang tidak mencukupi dan kopling yang kendor.
3. Kontrol kinerja katup
Berbagai katup kontrol mengontrol arah aliran dan aliran oli hidrolik. Jika inti katup pilot dari katup pelepas pilot tersangkut oleh kotoran, maka tidak dapat membuka luapan secara normal, tekanan sistem tetap tinggi, dan pergerakan silinder terhambat; inti katup dari katup pembalik sudah aus dan pembalikan tidak pada tempatnya, yang juga akan menyebabkan saluran oli tersumbat.
4. Kondisi silinder itu sendiri
Penuaan dan keausan seal di dalam silinder hidrolik akan menyebabkan kebocoran internal, yang mengakibatkan penurunan gaya dorong silinder dan memperlambat pergerakan. Selain itu, jika batang piston bengkok dan berubah bentuk, gaya gesek saat bergerak di dalam silinder akan meningkat tajam, yang juga akan memperlambat pergerakan silinder.
1. Pilih oli hidrolik yang tepat
Pilih oli hidrolik dengan viskositas yang sesuai dengan lingkungan kerja dan kebutuhan peralatan. Di lingkungan bersuhu rendah, gunakan oli hidrolik dengan viskositas rendah, dan pertimbangkan untuk menambahkan perangkat pemanasan awal ke sistem hidrolik untuk menjaga suhu oli dalam kisaran yang sesuai.
2.Sesuaikan tekanan sistem
Periksa nilai pengaturan katup luapan untuk memastikan memenuhi persyaratan sistem. Jika tekanan terlalu rendah, naikkan nilai pengaturan tekanan dengan tepat, perbaiki bagian sistem yang bocor, dan pertahankan tekanan dalam kisaran standar.
3. Periksa katup hidrolik
Periksa katup untuk memastikan inti katup beroperasi secara fleksibel dan menghindari penumpukan oli atau kotoran. Untuk katup kontrol solenoid, periksa apakah sistem sirkuit berfungsi dengan baik. Jika katup rusak parah atau aus berlebihan, rakitan katup baru harus diganti untuk memastikan keakuratan kontrol aliran sistem.
4.Ganti komponen hidrolik yang aus
Periksa secara teratur keausan komponen hidrolik dan ganti komponen yang sangat aus tepat waktu. Untuk komponen utama seperti pompa hidrolik dan silinder hidrolik, perawatan dan perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedur pengoperasian.
Kesimpulannya, ketikasilinder hidroliksistem menunjukkan respon yang lambat, lakukan pemeriksaan berurutan mulai dari oli, sumber listrik, elemen kontrol hingga aktuator. Dengan mengidentifikasi masalahnya secara akurat, sistem silinder hidrolik dapat memperoleh kembali efisiensi tinggi dan berkontribusi terhadap kelancaran kemajuan produksi.